Jepang mungkin unggul di bidang manga dan teknologi. Namun di bidang kebebasan pers, peringkat negara ini tergolong rendah. Dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia 2023, Jepang berada di urutan ke-68 dari 180 negara dan wilayah yang disurvei untuk studi tahunan Reporters Without Borders. Ini berarti, negara dengan peringkat ekonomi terbesar ketiga di dunia ini berada di bagian bawah negara-negara G7 dalam hal kebebasan pers, dan berada di antara Lesotho dan Panama. "Jepang, negara demokrasi parlementer, menjunjung tinggi prinsip media dan pluralisme," kata studi yang diterbitkan pada 3 Mei itu. "Namun, beratnya tradisi, kepentingan ekonomi, tekanan politik, dan ketidaksetaraan gender menghalangi jurnalis untuk sepenuhnya menjalankan peran mereka dalam menuntut transparansi dari pemerintah." Norwegia menduduki puncak indeks Reporters Without Borders yang berbasis di Paris selama tujuh tahun berturut-turut, dengan Irlandia di tempat kedua. Jerman berada di posisi ke-21, turun dari posisi ke-16 pada studi sebelumnya. Korea Utara menduduki peringkat terakhir dari 180 negara. Sementara Cina di posisi 179, turun empat peringkat dari laporan 2022, dan Vietnam berada di peringkat ke-178. Kuatnya pengaruh klub pers yang didukung pemerintah Rendahnya kebebasan pers di Jepang salah satunya dinilai karena adanya sistem klub pers yang disetujui pemerintah bagi tiap-tiap kementeriannya. Selain itu, ada pula kecenderungan media untuk melakukan sensor sendiri saat ada tekanan sekecil apa pun dari pemerintah atau mitra bisnis yang berpengaruh, menurut akademisi dan jurnalis. Itulah yang membuat Jepang sangat tertinggal di belakang negara-negara seperti Liberia, Bosnia-Herzegovina, dan Burkina Faso. "Kebebasan berbicara dijamin di Jepang berdasarkan Pasal 21 Konstitusi, tetapi ada masalah - seperti sistem klub pers - itulah sebabnya Jepang mendapat peringkat sangat rendah dalam indeks," kata Renge Jibu, profesor di Tokyo Institute of Technology dan anggota dari Japan Association of Media, Journalism and Communication Studies. Keberadaan Klub Wartawan atau yang disebut "Kisha kurabu" dapat ditelusuri kembali hingga ke tahun 1890 dan larangan akses wartawan yang diberlakukan oleh kekaisaran saat itu. Sebagai tanggapannya, para pun jurnalis bersatu, dengan dukungan perusahaan surat kabar, dan membentuk klub pers pertama dan melobi untuk mendapatkan akses. Klub-klub ini umumnya hanya terdiri dari jurnalis yang bekerja di outlet media besar Jepang. Para anggotanya memiliki akses eksklusif ke sumber-sumber resmi, dan untuk mempertahankan akses tersebut mereka harus mematuhi garis haluan dari pemerintah. Terlepas dari tekanan dari media asing saat ini, sistem klub kisha tetap efektif sejak saat itu. Sistem ini memberikan politisi dan birokrat kekuatan untuk menakut-nakuti jurnalis dan perusahaan media jika mereka melaporkan berita negatif atau tidak menyenangkan, ujar profesor Renge Jibu. "Kementerian akan mengatakan mereka ada keterbatasan ruang untuk wartawan dan ada kebutuhan untuk melakukan pemeriksaan latar belakang, tetapi di sisi lain klub kisha sudah menjadi kelaziman yang sekarang sulit untuk disangkal," katanya kepada DW. Bukan hanya politisi dan kementerian yang mampu membuat media tunduk pada ancaman pengucilan, kata Koichi Ishiyama yang juga adalah mantan jurnalis Associated Press dan The Times of London, sebelum akhirnya menjadi profesor ilmu studi media di Toin University of korporasi "Perusahaan bisa sama buruknya," kata Ishiyama. "Saya pernah melakukan wawancara dengan perusahaan besar Jepang, dan eksekutif mereka menerangkan dengan sangat jelas bahwa mereka tidak akan bekerja sama dengan permintaan informasi atau komentar apa pun karena saya telah menulis sesuatu tentang perusahaan yang menurut mereka negatif." Perusahaan besar juga dapat memberikan jenis tekanan lain kepada media, kata Ishiyama, seperti yang ditunjukkan oleh skandal yang sudah berlangsung lama tetapi sebagian besar diabaikan seputar mogul dunia hiburan Johnny Kitagawa. Majalah berita mingguan Shukan Bunshun pertama kali melaporkan pada tahun 1999 bahwa Kitagawa, pendiri agensi pencari bakat Johnny & Associates, melakukan pelecehan seksual terhadap calon bintang pop laki-laki. Takut kehilangan ketenaran dan kekayaan, tidak ada pemuda yang mau mengajukan pengaduan resmi ke polisi. Akibatnya, Kitagawa tetap bebas untuk melecehkan lebih banyak anak laki-laki sampai saat kematiannya pada Juli 2019. Meskipun aktivitas Kitagawa menjadi rahasia umum di dunia bisnis hiburan Jepang, media arus utama menutup-nutupi masalah tersebut. Perusahaan media mengatakan mereka tidak melihat adanya bukti kesalahan, dan kritikus mengatakan perusahaan ini tidak pernah mencari dengan cermat. Wartawan dan media takut masuk daftar hitam "Media di sini membutuhkan bintang pop dan orang-orang 'berbakat' untuk tampil di program musik dan acara obrolan mereka, jadi mereka tidak pernah melaporkan tentang Kitagawa karena takut masuk daftar hitam," kata Ishiyama. "Dunia bisnis di sini sangat saling terhubung sehingga laporan tentang Kitagawa bisa berarti mereka kehilangan iklan, sponsor, dan akses ke bintang, jadi mereka diam saja." Seorang jurnalis Amerika yang telah bekerja untuk surat kabar Jepang selama 30 tahun mencatat bahwa budaya penyensoran diri media Jepang sifatnya jauh lebih dalam lagi. "Ini bukan jenis penyensoran resmi seperti yang kita lihat di Cina, Korea Utara, atau negara-negara lain yang berada di urutan paling bawah," kata jurnalis yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena takut kehilangan pekerjaan. "Dan itu bukan hanya penyensoran diri, yang berarti wartawan tidak mengajukan pertanyaan sulit … Tidak ada suasana yang mendorong pembahasan isu-isu penting karena wartawan tahu bahwa jika mereka mengajukan pertanyaan sulit mereka dapat dihukum," katanya. Alhasil, media hanya melaporkan dengan tepat apa yang diinginkan oleh pemerintah dan korporasi besar berdasarkan pengarahan resmi. "Dan itu, bagi saya, berarti media di sini sangat merugikan masyarakat." ae/hp
PendidikanKarakter Jepang Soal pendidikan, Jepang termasuk yang paling maju dari segi sarana, prasarana dengan sistem pendidikan. Sejak 2003, waktu sekolah di Jepang mulai dikurangi menjadi 5 hari per minggu yang dikenal dengan kebijakan "Yutori Kyoiku." Namun, secara keseluruhan, pendidikan Jepang dilandaskan pada Undang-Undang Nomor 120 tahun 2006 tentang Pendidikan.
Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Asia Timur dan berdekatan dengan beberapa negara seperti China, Korea, dan juga Rusia. Jepang memiliki populasi penduduk lebih dari 128 juta jiwa. Negara Jepang juga merupakan negara yang sangat maju dalam bidang teknologi komunikasi, robotika, dan juga permesinan. Namun, tahukah kamu jika di balik majunya peradaban di Negara Jepang, ternyata juga menyimpan sejumlah keunikan yang mungkin hingga saat ini jarang sekali kamu ketahui. Nah, berikut ini adalah fakta unik dan menarik tentang Negara Jepang. 1. Daging kuda mentah adalah makanan populer di Jepang. Jepang terkenal dengan makanan aneh dan uniknya. Selain itu, mereka juga terkenal akan makanan mentahnya yang menjadi santapan sehari-hari, yaitu sushi dan sashimi. Namun ternyata, selain memakan makanan mentah yang berasal dari laut seperti sashimi ikan, orang Jepang ternyata juga mengonsumsi daging kuda mentah atau basashi. 2. Lebih dari 70% dari Jepang terdiri dari pegunungan, termasuk lebih dari 200 gunung berapi. Bahkan gunung tertinggi di Jepang, Gunung Fujiyama atau biasa dikenal dengan nama Gunung Fuji ternyata hingga sampai saat ini merupakan gunung yang masih berstatus sebagai gunung aktif. 3. Menyeruput mie dengan suara keras adalah sebuah pujian. Bagi orang Jepang, menyeruput mie ramen atau mie soba dengan suara yang cukup keras itu berarti merupakan sebuah pujian bagi sang pembuat mie. Sebab dengan menyeruput mie keras-keras, itu berarti mie yang sedang dimakannya adalah makanan yang sangat lezat. Mie ramen adalah salah satu makanan paling populer yang ada di Jepang. Bahkan orang Jepang juga sangat percaya bahwa membuat mie ramen membutuhkan latihan yang sangat keras untuk bisa menciptakan rasa yang lezat. 4. Para siswi di Jepang wajib memakai rok mini 5 inchi di atas lutut. Salah satu fakta unik dan juga aneh di Negara Jepang adalah peraturan yang mewajibkan para siswi sekolah di Jepang untuk memakai rok pendek dengan 5 inchi di atas lutut. Sangat pendek, kan? Mungkin karena hal itu jugalah angka pelecehan seksual di Negara Jepang menjadi sangat tinggi. 5. Sumo adalah olahraga nasional Jepang. Seperti diketahui, Sumo merupakan olah raga khas orang Jepang. Pesumo makan rebusan yang disebut Chankonabe untuk menggemukan badan. Banyak restoran di Jepang yang menjual makanan ini. Dalam pelatihan Sumo, pegulat junior Sumi rikishi harus mencuci dan memandikan pegulat sumo senior mereka dan memastikan bahwa anggota badan yang sulit dijangkau juga harus bersih. Selain itu, ada juga beberapa olahraga lain yang populer di Jepang, seperti bisbol, basket, dan juga sepak bola. 6. Rumah tradisional Jepang disebut dengan Minka. Minka secara harfiah artinya rumah rakyat. Rumah Minka adalah rumah dengan arsitektur tradisional, dan merupakan tempat kediaman rakyat atau kalangan bawah yang berarti bukan dari kalangan orang berkuasa. 7. Novel pertama di dunia pertama kali dibuat di Jepang. Novel itu ialah Hikayat Genji. Hikayat Genji atau The Tale of Genji ditulis pada tahun 1007 oleh seorang wanita bangsawan Jepang bernama Murasaki Shikibu. 8. Pasar Tsukiji di Tokyo adalah pasar ikan terbesar di dunia. Pasar Tsukiji mulai beroperasi secara resmi pada 2 Februari 1935, dan merupakan pasar yang tertua di antara 11 Pasar Pusat Grosir Metropolitan Tokyo. Setiap harinya dilelang hasil laut sebanyak ton dan sayuran/buah sebanyak ton. Hal ini membuatnya sebagai pasar ikan terbesar di Jepang. 9. Konsumen kayu terbesar di dunia. Negara Jepang merupakan negara dengan konsumsi kayu paling besar di dunia. Mayoritas kayu-kayu yang didatangkan oleh Negara Jepang berasal dari kayu-kayu di hutan hujan Amazon. 10. Banyak mesin penjual otomatis vending machine di Jepang. Uniknya, vending machine di Jepang tidak hanya menjual bir, kopi kaleng, dan rokok, namun bahkan menjual payung, celana dalam, mobil, telur, dan item lainnya. Semua unik-unik banget, ya? Setuju gak kalau Indonesia juga punya vending machine serupa?
Timur Jepang dalam tujuan hukum masih dipengaruhi oleh kultur masyarakatnya lebih menekankan pada perdamaian sebagai tujuan hukum. Jepang menganggap bahwa kedamaian itu terkandung keadilan di dalamnya (A. Ali, 2009). Di sinilah letak perbadaan tujuan hukum Jepang dan Indonesia meski di sisi lain sama-sama mengadopsi civil law.
Sepertiyang disebutkan di sitenya Bpk Ishizawa Takeshi berikut :"Statistik mengenai agama (tahun 1992) yang disusun oleh Departmen Pendidikan Jepang, pengikut agama Shinto ; 106.643.616 orang, agama Budha 95.765.996 orang, Kristen (termasuk Katolik) 1.486.588 orang, yang lainnya 10.833.994 orang.
Visiting Japan Q Do I need any vaccinations before coming to Japan? No vaccinations are required for foreign travelers coming to Japan. Q Do I need a visa? Currently, Japan has agreements with 67 countries allowing these citizens to enter Japan without the need for a visa. Nationals of all other countries will require a visa. Q What can I bring through Customs? Baggage or accompanying items which are deemed as being for personal use only, and are within the restricted quantity of duty-free as specified by the customs regulations. Find out more about Customs rules and regulations from the JNTO Customs Q Are credit cards widely accepted? Would you recommend bringing Travelers Checks, cash or credit cards? Although most stores and restaurants will accept Visa, MasterCard and American Express cards, travelers should keep in mind that Japan is still very much a cash culture. You may find smaller shops or remote ryokan hotels that only accept yen in cash. More than 26,000 Post Office ATMs exist at various locations throughout Japan, and stickers indicate whether a Post Office has an ATM machine. Cirrus, Plus, Maestro and Visa Electron networks are accepted, as are Visa, MasterCard, American Express and Diners Club credit cards. Japan has one of the lowest crime rates in the world, so carrying cash is not a real problem. Travelers Checks are also an option, although it is wise to have these available in either Japanese yen, or US dollars. Travelers Checks may not be accepted outside of major hotels and Can I use my cell phone in Japan? This can vary depending on your network provider. Before arriving in Japan, make sure to confirm the compatibility of your mobile phone with your phone line service provider. It is worth noting that rental phones, sim cards and Wi-Fi are available in Japan on varying plans and costs. Most major airports have kiosks offering these services. Do your research to find out what makes the most sense for you. Q Is Japan expensive? Japan is an affordable place to travel, even for those on a tight budget. There is a wide variety of budget accommodation, transport passes, and sightseeing discounts to help support the JNTO Budget Travel Hints In reality, Tokyo and other large Japanese cities are not any more expensive than other big cities worldwide. If you make smart choices, the wide range of shops, restaurants and services mean that your yen can stretch relatively far. 100-yen shops and budget stores abound selling extremely affordable necessities and reasonably priced gifts, and inexpensive restaurants serve meals that cost 1,000 yen or less. If you book in advance, staying in Japan can be relatively affordable. There are plenty of inexpensive hotel chains and ryokan hotels–especially in major cities and tourist areas. Find out more about the JNTO Accommodations that will suit you the Will travel in Japan be difficult without Japanese language skills? Traveling in a country where you don't speak the language can be both challenging and rewarding. Even if you don't speak any Japanese, finding your way around Japan shouldn't be too difficult. English is generally understood throughout the country, particularly in major cities and tourist centers. Combine this with some positive body language and gestures, and you shouldn't encounter many problems. Public transportation announcements are frequently made in both Japanese and English, and signs generally include decipherable roman characters or English explanations. A comprehensive range of tourist services also provide a helping hand to foreign visitors in Japan. Q When is peak travel season? The difference between the peak and off-peak travel seasons in Japan is severe. If you have a flexible schedule, try to avoid these particular time periods when prices skyrocket and transportation and hotels tend to be fully booked. New Year–December 27 to January 4 and adjacent weekends. Golden Week–April 29 to May 5 and adjacent weekends. The Summer Bon Holiday–the week centering on August 15. Transportation Q How can I get to central Tokyo from Narita Airport? Travelers can reach central Tokyo in a number of ways. JR Narita Express trains, limousine buses, or trains on the Keisei Dentetsu railway are all on hand to transport you into the metropolis. The Narita Express is one of the quicker options, whisking you into Tokyo Station in approximately 60 minutes. The fare is around 3000 yen and the Japan Rail Pass is valid. Limousine buses also have many direct lines to major stations and hotels, and travel times vary from 60 to 90 minutes depending upon the traffic and your final destination. Fares for the limousine buses are around 3,000 yen. The Keisei Dentetsu Limited Express–known as the Sky Liner–shuttles between Narita Airport and Ueno in downtown Tokyo in about 60 minutes. The fare is around 2000 yen. There are also other express train options that will take you into the city. Q How do you get to Haneda Airport from Narita Airport? Limousine buses and Airport Limited Express trains are your best bet for this journey. Around three buses an hour run between the airports, except early morning and evening. The trip takes about 80 minutes. There are a couple of Keisei Dentetsu Railway Airport Rapid Express trains every hour–taking about 110 minutes. Q How do you get to the center of Osaka from Kansai International Airport? The JR Limited Express Haruka, the Nankai Dentetsu Railways Rapit Limited Express and the limousine bus are your best means of transport into the center of Osaka. Haruka will take you to JR Shin-Osaka Station in the center of Osaka in about 45 minutes. The Japan Rail Pass is valid for this journey. If you use Rapit, you can reach Namba Station–the most bustling part of Osaka–in about 30 minutes. The express train takes about 40 minutes. The limousine bus operates a number of services to major stations and hotels. Travel time varies depending on the traffic, but the average time sits at about an hour. Q Is it true that trains are the most convenient way to travel in Japan? Railway networks criss-cross throughout the nation. Japan Railways JR–including the shinkansen lines–connect all major cities nationwide, while private railway companies operate in each region. Large cities also have plenty of subway and monorail options. The Japan Railways Group Japan Rail Pass is a very economical and convenient method of accessing unlimited travel on JR lines within Japan, including bullet trains–with the exception of the Nozomi. Q Can I purchase tickets or make reservations for JR trains in advance? You can purchase tickets and make reservations from abroad. The JR East Japan Railway Company JR-East Train Reservation –the dense network of trains connecting Tokyo with surrounding prefectures–has a reservation site for the Narita Express the limited express train that runs between Narita International Airport and metropolitan Tokyo and the Tohoku/Nagano and other bullet train lines. Q Are there any unlimited ride passes for trains in Japan? There are a variety of unlimited-ride passes for trains, and as mentioned above, most notably the Japan Railways Group Japan Rail Pass –which covers a huge area of the country. With this pass, unlimited travel is possible on JR lines including the shinkansen but excluding the Nozomi train. An Exchange Order is necessary to acquire a Japan Rail Pass and can be purchased from overseas offices of JTB International, the Nippon Travel Agency Co., Ltd., the Kinki Nippon Tourist Co., Ltd. and the Tokyu Tourist Corporation, as well as from their affiliated travel agencies in other countries. Exchange Orders are also available from overseas offices of JAL. The JR East Japan Railway Company Seishun 18 also offers JR travel at a discounted price for those willing to take local lines. Q Are there any prepaid cards for traveling in Tokyo. The main prepaid cards used around Japan are the Pasmo and Suica–there are other local cards too. These chargeable cards require a refundable deposit of 500 yen when you purchase one. They can be charged over and over allowing for smooth travel on trains, buses and some boats. Don't forget to return it to reclaim your deposit or keep your card as a souvenir! Q How long does it take to get to Kyoto or Osaka from Tokyo by train? It takes approximately 2 and a half hours to Kyoto and 3 hours to Osaka traveling on the Hikari bullet train. If you are in a hurry, the Nozomi Shinkansen is 15 minutes faster to Kyoto and 30 minutes faster to Osaka–however your JR Pass is not valid on this train. Q Do I need an International Driver's License to drive in Japan? If you wish to drive in Japan, you need to follow the rules set out by the Japan Automobile Federation Obtaining Japanese Translation of foreign driver's license . Make yourself familiar with the conditions before arriving in Japan. Some of the fundamental conditions are 1 Obtaining a Japanese Driver's License. 2 Obtaining an International Driver's Permit. You need to apply for this before you make your trip to Japan. 3 Driving licenses from France, Switzerland, Germany, Belgium, Slovenia, Monaco or Taiwan must be accompanied by an official translation. Accommodation Q What kinds of accommodation is available in Japan? Japan offers a wide variety of accommodation to suit all tastes and budgets. For western-style lodgings, there are luxury hotels and business hotels. If you prefer Japanese-style accommodations, try a Ryokan Japanese-style inn and Minshuku private guest-houses providing a bed and meals. For travelers on low budgets, try the Japanese Inn Group and Youth Hostels. Q How do you make reservations at hotels? Either ask the travel agent to arrange the accommodation, or contact the hotel directly. Many hotels now have their own web-site where you can make reservations on-line. Q How do you find reasonable accommodations? Search from a whole host of JNTO Hotel & Ryokan Search that cater to every budget. Sightseeing Q Do you have any recommendations for first-time visitors to Japan? Tokyo, and its neighboring cities of Nikko and Hakone are often the first port of call for travelers to Japan. The old cities of Kyoto and Nara are also popular. However, there is much more to explore. Delve deeper into this site for regional information covering the whole country, including spots of interest, events and activities. Q Is all of Japan urbanized like Tokyo? Or is there natural landscape to explore? Metropolitan Tokyo is a big city with a population of over 12 million inhabitants. Here, company headquarters, commercial establishments and government agencies are concentrated, impacting the Japanese and world economies. Since there are many office buildings and commercial facilities, you may have the impression that there is no natural beauty left in Tokyo, but the truth is that there are many parks and green spaces, such as Hibiya Park, the Imperial Palace Outer Gardens, and the Meiji Shrine Outer Garden, where greenery in Tokyo flourishes. Since one-seventh of Japan's landscape is mountainous, abundant with rivers, ravines and lakes, you can enjoy beautiful scenery within a short distance of major cities. The Shirakami-Sanchi Mountains in Aomori and Akita Prefectures and Yakushima in Kagoshima Prefecture have even been designated as World Heritage Sites by UNESCO. There are also 28 national parks where the natural environment is protected. Furthermore, since Japan is a nation of islands surrounded by seas on all sides, you can enjoy the picturesque coastline from many parts of the country. In fact, in subtropical Okinawa, majestic ocean resorts with coral reefs and spectacular beaches stand their ground with first class ocean resorts worldwide. Q I heard that I need to have permission to visit the Katsura-rikyu Palace. How can I get permission? Learn more on how to access the Katsura-rikyu Palace here-JNTO Katsura Imperial Villa Q Where can I watch Sumo wrestling tournaments? How can I buy tickets? Find out the schedule, locations, and how to buy tickets for grand sumo tournaments on their homepage-Nihon Sumo Kyokai Official Grand Sumo Home Page General Information Q I hear that many Japanese people still wear kimonos as regular clothing. Is this true? Until approximately 130 years ago, most Japanese men and women wore kimonos as their everyday clothes. However, around that time, Western clothes gradually became popular with Japanese people. By 1925, Western clothes were commonly worn by many Japanese citizens. Business suits were the norm for male company employees and female working women started to wear Western-style clothes in the office. Some people even wore Western clothes at home. Nowadays, most Japanese people wear kimonos for ceremonies such as weddings or on other special occasions. Business suits are generally worn as business attire, but other than this, typical Western casual wear–such as T-shirts, polo shirts, sweaters and jeans, are all popular. Q Is sushi regularly eaten by Japanese people? It is true that sushi is a typical and popular Japanese dish particularly in the West, and many Japanese people like it. But Japanese people don't eat sushi every day. Sushi is not even a common Japanese everyday food. In their everyday life, many Japanese people eat food that contains fish and vegetables as essential ingredients, but Japanese also regularly eat Western food such as spaghetti, hamburgers, and steak. You can find many fast food restaurants, such as hamburger establishments in Japan, and in big cities such as Tokyo, there are restaurants serving a variety of international cuisine. You can safely say that the Japanese diet is as rich or even richer in variety as that of other nations of the world. Q Do samurai still exist? The samurai were members of a powerful class of warriors who mastered martial arts and were engaged in military affairs. The samurai class ruled Japan until about 140 years ago, but in today's Japan there are no samurai. The origin of the samurai dates back to the middle of the Heian period 794-1192, when powerful clans of farmers and military officers, who had guarded noblemen and their residences, were reclassified into the samurai class. Soon after this time, the samurai class grew powerful. In 1192, the first Samurai-run government was established in Kamakura, and the samurai class ruled the nation for over 680 years until the Meiji Restoration of 1868. As the world has seen via the Hollywood production, "The Last Samurai" starring Tom Cruise, samurai warriors are popular subjects for movies, TV dramas and shows. Q What do geisha actually do? Geisha are women whose profession is to entertain guests in a tatami-matted room at Japanese-style restaurants and other similar establishments. They perform traditional Japanese arts such as dancing, playing the shamisen a three-stringed Japanese musical instrument, and playing/singing musical accompaniments. Geishas can be 18 to 80 years old. An apprentice geisha is called Maiko in Kyoto and Hangyoku in Tokyo. It is believed that there are fewer than 10,000 geisha in Japan today. Some people can form the wrong impression of a geisha's occupation, because geisha are women while their guests are usually men, but it is true that geisha are purely professional artistes who entertain guests by performing traditional arts. All information is correct as of January, 2018. Independent research is always advised for the most up-to-date and relevant information.Sebagianpertanyaan tentang Inflasi dibawah dibahas dengan pembahasannya, sedangkan sebagian pertanyaan lain tidak disediakan jawabannya. Berikut Pertanyaan tentang inflasi dan defllasi 1. Jelaskan pengertian Inflasi secara sederhana! Sederhananya, Inflasi adalah Lebih banyak uang yang beredar daripada uang yang dibutuhkan. 2. Ilustrasi pertanyaan tentang ASEAN. Sumber Ylanite Koppens/ ASEAN adalah perhimpunan negara-negara Asia Tenggara. Pertanyaan tentang ASEAN sering diajukan saat ujian mata pelajaran ilmu dalam Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional menegaskan bahwa berdirinya ASEAN dilakukan untuk meningkatkan hubungan antar negara serta mengatasi adanya konflik antar apa saja pertanyaan tentang ASEAN? Simak selengkapnya dalam artikel ini. Pertanyaan tentang ASEANIlustrasi pertanyaan tentang ASEAN. Sumber Nothing Ahead/ Kamu pasti sudah sering mendengar pertanyaan tentang ASEAN sejak duduk di bangku sekolah. Nah, untuk mengingat kembali materinya, berikut ini adalah beberapa pertanyaan tentang Apa, sih, ASEAN itu?ASEAN adalah Association of Southeast Asian Nations atau dalam bahasa Indonesia berarti Perhimpunan Negara-Negara Asia berdiri pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Saat itu anggotanya hanya terdiri atas Indonesia, Filipina, Thailand, Malaysia, serta Apa Tujuan Terbentuknya ASEAN?Terbentuknya ASEAN bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan hubungan antar negara saja. Namun, ada tujuan lain yang lebih penting, seperti upaya meningkatkan perekonomian itu, ASEAN juga bertujuan untuk meningkatkan pengembangan budaya di setiap negara anggota, memajukan lingkup sosial, dan meningkatkan perdamaian serta kestabilan dalam negara itu sendiri, sekaligus antar Apa Prinsip Utama dari ASEAN?ASEAN memiliki sejumlah prinsip utama, antara lain tidak campur tangan atas urusan suatu negara, menyelesaikan permasalahan dengan damai, dan tidak menggunakan kekuatan itu, setiap anggota ASEAN harus menghormati kemerdekaan serta kedaulatan dari masing-masing negara serta melakukan kerja sama dengan cara Bagaimana Hubungan ASEAN dengan Negara Tetangga?ASEAN juga berupaya meningkatkan dan memperluas keanggotaan dengan menyasar negara-negara tetangga, seperti Palau, Taiwan, dan perluasan keanggotaan ini, tak lain lagi untuk kepentingan ekonomi, geografi, serta politik yang lebih Apa Saja Masalah yang Telah Dituntaskan ASEAN?ASEAN telah menuntaskan berbagai sengketa dan meningkatkan beberapa aspek di negara yang penting. Salah satunya adalah melakukan kerja sama dengan pihak Jepang untuk kestabilan juga melakukan serangkaian pertemuan untuk meningkatkan keamanan energi dan upaya adaptif dari setiap anggota dalam menghadapi dinamika itulah sejumlah pertanyaan tentang ASEAN untuk meningkatkan pemahamanmu tentang organisasi negara Asia Tenggara ini. Semoga bermanfaat. [ENF] kQMo.